Queue (Bilingual Inggris Indonesia) (Pinisi)
Rp0
0 PRODUK TERSEDIA
Kategori: Adab Dan Karakter Akhlak Baik
Detail Produk
Berat : - grQueue
Harga: 18rb
Penulis: Athira Mustajab
Copas dari status FB Athira Mustajab
(DI BALIK LAYAR) #1
3 buku leveled reading "ala ala" ini (Queue, Feed The Cats, dan Buying Fruits) didasari oleh cerita nyata.
--
Queue ini terinspirasi oleh kejadian 5 tahun lalu.
Ceritanya ...
Saya, asiyah, bapak mertua, dan ibu mertua sedang antre di imigrasi cengkareng. Waktu itu, saya lagi hamil 5 bulan. Kami ada di deretan paling belakang. Model antreannya kayak ular yg meliuk itu, bukan yg lurus kayak garis.
Ada sekitar 5-6 liukan.
Semuanya tenang, sampai 2 orang ibu menerobos antrean dan menuju ke bagian tengah, tempat kawannya sedang antre. Pak satpam menegur, "Bu, antre." Salah satu ibu menjawab, "Kan ini satu rombongan, Pak." Sebenarnya, alasan itu kurang tepat. Krn ini kan bukan lagi check-in tiket/bagasi yg ngaruh oleh grouped atau individual. Kalau di imigrasi kan cuma nyetempel dan ngecek paspor. Jadi, ga ngefek apakah anggota rombongan barengan antrenya atau ga.
Pak satpam tetap negur. Dan... si ibu merespon balik, "Halah, Pak. Gitu aja dibesar-besarin."
Saya teringat ketika di Malaysia. Betapa seorang weighing officer supermarket punya otoritas utk ga melayani orang yg menyerobot antrean. Pun di Abu Dhabi sini, seorang weighing officer di supermarket nyantai aja pasang muka datar dan ga ngelayani orang yg menyerobot antrean, sambil bilang, "Queue, please."
Sepele sih ya kalau dipikir...tapi coba kita ingat lagi, betapa banyak perkara kecil tapi menjadi kebiasaan yg mendarah daging dari generasi ke generasi.
Antre itu sebenarnya bukan soal berdiri aja. Di sana ada proses menghargai hak orang lain, ada proses kesabaran, ada proses "datang telat, dilayanin ya telat".
Turunannya: Jangan manfaatkan jabatan utk masukin keluarga/kolega ke posisi yg menjadi hak orang lain; Jangan ambil sesuatu yg bukan hakmu; Mau dilayani duluan? Datang lebih awal; Dll.
Alur cerita Queue ini merupakan kejadian yg dialami Asiyah pas ngantre di weighing counter sini. Asiyah yg antre, saya melihat dari kejauhan.
Buat yg pernah baca buku Teach Like Finland, insyaallah dah baca 'kan bagian "Finlandia perlu 4 dekade untuk membuat sistem pendidikan semacam ini". Atau, kalau kita mau lihat yg lebih sederhana, misalnya kebiasaan di beberapa negara: buang sampah pada tempatnya, disiplin, tertib, dll. Kita kagum 'kan ya?
Untuk indonesia, dengan jumlah penduduk yg lebih banyak, mungkin perlu waktu yg lebih panjang dan usaha yg lebih kuat.
Yuk, bangun budaya bangsa mulai dari diri kita dan keluarga kita. Perlu kesabaran memang, tapi itulah proses.
--
NB:
(1) Di bagian akhir buku, saya beri catatan tentang gimana sih kalau kita lihat ada orang di belakang kita yg perlu didahulukan? Ga selamanya memang kita akan mempersilakan orang lain untuk maju duluan, tapi ada kalanya itu perlu kita lakukan. Kembali lagi, lihat sikonnya. Melihat sikon semacam itu adalah keterampilan hidup yg perlu dilatih sejak kecil, karena hidup ini tetap perlu aturan dasar, tapi juga ga jumud (kaku) dan tetap harus melihat sikonnya.
Kata pepatah Arab:
لكل مقام مقال
و لكل مقال مقام
"Di setiap kondisi, ada ucapan yg sesuai,
Untuk setiap ucapan, ada kondisi yg sesuai"
(2) Poin ke-1 di atas misalnya berlaku ketika gerbang keberangkatan sudah hampir ditutup tapi masih ada penumpangnya yg antre di imigrasi. Biasanya akan ada petugas maskapai yg memanggil-manggil penumpang sambil menyebutkan nama maskapai dan negara tujuan. Kalau ada yg antre di belakang, akan diminta maju paling depan. Semua orang yg di antrean ga ada yg protes karena mereka paham bahwa orang tersebut memang perlu didahulukan.
Berat: 100 gram
#Queue #antri #athiramustajab #anakmuslimsukantri #bukuanakmuslimbahasainggris #bukuanakbahasainggris #bilingualbook #bilingual #bukuanakmuslimduabahasa #bukuanakislambahasainggrisdanindonesia